FILOSOFI BATIK SLEKER ASRI DI DESA KEMESU

Oleh : Aulia Alfita Fauziah

Warga Desa Kemesu, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang memiliki kegiatan rutin membuat batik yang dikenal dengan sebutan Batik Sleker Asri. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 10 orang, yang didominasi ibu-ibu. Usaha batik tulis mulai didirikan pada tahun 2012 oleh ibu Sri Kartini.

Ibu Sri Kartini (38) mengatakan “mayoritas pekerja Batik Sleker Asri berasal dari Desa Kemesu itu sendiri”. Alasan Ibu Sri Kartini membangun usaha tersebut yaitu ingin menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat disekitarnya. Selain itu, usaha batik menjadi sarana Ibu Sri Kartini melestarikan budaya Indonesia agar eksistensi batik tidak menurun di kalangan masyarakat.

Proses produksi Batik Sleker Asri menggunakan dua teknik yaitu teknik cap dan tulis. Dua teknik tersebut memiliki perbedaan yang mendasar, terlihat dari alat yang digunakannya. Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada waktu yang dibutuhkan ketika proses pembuatan. Batik cap membutuhkan waktu hanya satu hari, sedangkan batik tulis bisa memakan waktu sampai satu minggu untuk satu produknya.

Produksi batik disana dilakukan setiap hari, biasanya dimulai pukul 09.00-16.00 WIB. Dalam satu hari rata-rata menghasilkan 10 batik cap dan beberapa batik tulis. Setiap produk batik berukuran dua meter dengan kisaran harga Rp100.000.

Usaha batik ini dipasarkan menggunakan dua metode pemasaran yaitu secara online dan konvensional. Metode online memanfaatkan media sosial instagram @batikslekerasri. Adapun media konvensionalnya dilakukan dengan penjualan secara langsung di gerai tokonya.